Prabowo Sebut Ada yang Tak Bisa Akur dengannya

Jakarta. Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk menyatukan seluruh kekuatan politik dan berkolaborasi dengan pemerintahannya yang akan datang untuk mendorong kesejahteraan nasional. Namun, ia mengakui bahwa ada faksi-faksi tertentu yang berusaha melanggengkan ketegangan pasca pemilu.

Berbicara di Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta pada hari Sabtu, Prabowo mengatakan dia memegang amanah rakyat dan memperingatkan lawan-lawan politiknya agar tidak meremehkan posisinya.

“Rekan-rekan saya di partai politik lain memahami hal ini. Sejak menerima mandat dari rakyat Indonesia, saya menyerukan deeskalasi. Namun, ada yang lebih memilih untuk mempertahankan persaingan yang memanas,” kata Prabowo, yang juga ketua Partai Gerakan Indonesia Raya. (Gerindra).

Meskipun ia tidak menyebutkan nama partai tertentu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih menjadi satu-satunya kelompok politik besar yang belum sejalan dengan pemerintahan baru Prabowo.

Ketegangan antara PDI-P dan koalisi Prabowo terutama terlihat menjelang pemilihan gubernur Jakarta, di mana PDI-P berdiri sendiri dalam mencalonkan kandidat yang berbeda dari blok pro-Prabowo.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri baru-baru ini mengatakan dalam rapat internal bahwa partainya “ditinggalkan” oleh pihak lain.

Prabowo memperingatkan musuh-musuh politiknya “untuk tidak salah menghitung” tekadnya sebagai presiden, dan berjanji bahwa ia dan sekutunya akan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi kemiskinan dan memberantas korupsi.

“Saudara-saudaraku, jangan sampai kita disesatkan atau dipecah belah lagi. Kekuatan rakyat ada di belakang kita,” kata Prabowo kepada anggota PAN.

Tag: Kata Kunci: